Baru-baru ini kita kembali dikejutkan dengan kebengisan pasukan zionis Israel di kompleks Masjidil Aqsa. Konflik antara Yahudi dan Muslim di tanah tersebut seakan tak ada hentinya. Korban berjatuhan sudah tak terkira banyaknya.
Masjid Al Aqsa atau yang sebutan lainnya Bait Al Muqaddas tersebut berada di Yerusalem timur. Yang memang sejak dulu sekali telah menjadi target utama penghancuran bangsa Israel.
Berikut kami berikan 5 tragedi besar yang pernah menimpa Al Aqsa
Gempa Bumi Dahsyat yang Menghancurkan Seluruh Bangunan.
Tahun 746 Masehi seluruh bangunan masjid ini hancur oleh gempa bumi. Bisa dibayangkan betapa dahsyat kekuatan gempa bumi tersebut, bukan? Namun masjid kembali dibangun tahun 754 Masehi dengan Khalifah Abbasiyah Al Mansur sebagai perintisnya hingga diteruskan oleh Al Mahdi tahun 780 Masehi. Lagi-lagi gempa besar menghancurkan sebagian besarnya tahun 1033. Hingga akhirnya didirikan kembali oleh Khalifah Fatimiyyah Ali Azh Zhahir dua tahun berikutnya.
Kebiadaban Tentara Salib Dalam Perang Suci
Tentara salib yang mencoba menaklukkan Al Aqsa tahun 1099 menjadi tragedi paling mengerikan. Pasalnya mereka membantai sebagian besar umat muslim yang menyelamatkan diri masuk ke masjid Al Aqsa tanpa peduli tempat tersebut merupakan tempat suci. Di segala penjuru masjid berserakan potongan-potongan tubuh manusia beserta ceceran darahnya. Kemudian sang penguasa menjadikan masjid Al Aqsa sebagai istananya. Simbol keislaman masjid digantikan dengan interior baru. Bangunan dari Dinasti Umayyah dijadikannya gereja. Dan umat muslim dilarang sepenuhnya untuk memasuki kota Yerusalem.
Tragedi Pembakaran Tahun 1969
Setelah Salahudin berhasil merebut kembali Yerusalem, masjid Al Aqsa direnovasi seperti fungsi semula yaitu Rumah Allah bagi kaum muslim. Namun konflik tak berhenti sampai di situ. Tahun 1969, seorang lelaki bernama Dennis Michael Rohan yang berkebangsaan Australia membakar Masjid Al Aqsa. Kobaran apinya berhasil membakar seluruh tembok masjid dan mimbar besar Salahudin. Siapapun, bahkan pemadam kebakaran tak sanggup memadamkan namun akhirnya padam atas mukjizat Allah. Sang pelaku pembakaran diadili oleh Yahudi namun dibebaskan karena dianggap gila. Tragedi pembakaran tersebut dianggap sangat menyedihkan karena merupakan penghinaan dahsyat bagi masjid suci Al Aqsa.
Penyerangan Israel ke Kompleks Masjidil Aqsa dari Tahun ke Tahun
Gelimpangan puluhan ribu korban tak terelakkan akibat gempuran pasukan zionis Israel. Begitupun korban-korban yang berjatuhan saat melakukan aksi protes atas tidakan-tindakan pihak Israel membangun dan menggali di tanah Yerusalem. Tercatat pada tahun 1982, pasukan ekstremis Israel melakukan penembakan jamaah di kompleks Masjidil Aqsa. Tewasnya 57 orang Palestina dalam protes atas penggalian ilegal 20 terowongan di bawah tanah dekat Al Aqsa tahun 1996, dan tragedi lain yang berkelanjutan.
Penembakan Salah Seorang Imam Al Aqsa
Tepatnya pada 18 Juli 2017 ini telah terjadi penembakan atas imam bernama Syaikh Ikrima Sabri oleh pasukan Israel. Korban bukan hanya Syaikh Ikrima melainkan beberapa jamaah yang juga melaksanakan sholat di luar gerbang Masjid Al-Aqsa. Masjid ini memang telah ditutup Israel sehingga umat islam Palestina beribadah di luar gerbang masjid. Aksi penembakan ini mendapat kecaman hebat dari Menteri Agama Turki Mehmet Gormez melalui akun twitternya.
Usaha Israel mennghancurkan tanah islam hingga kini belum berhenti malah kian menjadi. Dengan dalih mencari dinding sejarah dalam tanah mereka menggempur dan melakukan penggalian sesuka hati. Memakan korban penduduk asli dan umat muslim Palestina yang tak bersalah demi berpuas diri.
Semoga para umat islam di tanah Yerusalem dan sekitarnya yang mendapat tragedi buruk mendapat surga bagi yang telah tiada, serta mendapat kekuatan iman bagi yang masih Allah beri kehidupan.
No comments:
Post a Comment